Stimulus untuk Anak 1-1,5 Tahun: Motorik Kasar, Motorik Halus, Bahasa, Kognitif dan Emosi Bayi (by Mungilmu)

Hai. Pagi ini aku ikut tes Asesmen Pengembangan yang disediakan Mungilmu di websitenya. Jadi mereka menyediakan pertanyaan simpel dengan jawaban YA atau TIDAK. Dari pertanyaan yang akan dikasih oleh tim Mungilmu, kita akan tahu jawabannya apakah perkembangan si kecil sudah sesuai dengan milestone se-usianya atau belum, dan seperti apa untuk meningkatkan stimulus motorik kasar, halus, kemampuan bahasa, kognitif, dan sosial-emosionalnya.'

Ini salah satu pertanyaannya asesmen Mungilmu 


Aku ikut asesmen untuk anak di usia 12-18 bulan, karena Khanza saat ini usia hampir 15 bulan. Dan hasilnyaa.. Khanza masih kurang berkembang di aspek bahasa dan motorik halus. Kupikir karena aku kurang ngajak ngobrol dan baca buku bareng kali yaa.. Malah lebih sering ditontonin video sama aku, ayah dan eyangnya.. :(

Tapi stop bersedihnya, masih ada harapan (besar) untuk menstimulus anak SE-CE-PAT-NYA. Karena kata dr Tiwi, otak anak akan jalaaaann terus, berkembang terus, tidak mengenal kendala teknis orang tuanya. Meski kita lagi sibuk, otak anak akan terus berkembang, maka dari itu sebaiknya diberi stimulus dengan baik. Oke. Mari kita belajar cara memberi stimulus tambahan untuk anak usia 1-1,5 tahun.. Ini saya copy dari Mungilmu yaa..



MOTORIK KASAR

My Khanza Alhamdulillah menjelang satu tahun sudah bisa jalan 

Stimulus tambahan aspek motorik kasar anak usia 12-18 bulan:

Aspek perkembangan motorik kasar ialah kemampuan gerak anak. Pergerakan ini hasil koordinasi dari sensori, syaraf, dan otot juga keseimbangan anggota tubuh lainnya. Kematangan syaraf dan otot dapat mempengaruhi perkembangan motorik anak. Motorik kasar melibatkan otot-otot besar yang dapat dilihat dari gerakan berjalan, berlari, melompat, dan lain-lain. Motorik kasar anak dapat distimulus dengan bermacam cara, diantaranya ialah:



  1. Mainan beroda atau benda apapun yang ada di rumah yang bisa didorong. Bagi anak yang belum bisa berjalan, mendorong sebagai sarana mengencangkan otot kaki dan melatihnya terbiasa berjalan. Bagi yang sudah bisa berjalan, gerakan mendorong membantunya untuk meningkatkan gerak kaki ketika berjalan. Selain itu juga membantu menguatkan otot lengan.
  2. Latihan meniup. Carikan mainan yang dimainkan dengan cara ditiup atau kegiatan yang melibatkan meniup. Manfaat dari meniup dapat mengencangkan otot mulut yang dapat membantunya dalam kelancaran berbicara. 
  3. Bagi anak yang sudah atau baru bisa berjalan, ajak lah berjalan di area yang berbeda-beda. Medan yang ditapaki anak di rumah adalah lantai yang lurus dan halus. Ketika anak menapaki kaki di area selain lantai seperti, di rumput dan bebatuan, dapat melatih anak menjaga keseimbangan badannya saat berjalan.


MOTORIK HALUS

Stimulus tambahan aspek motorik halus anak usia 12-18 bulan:

Motorik halus melibatkan otot-otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Pergerakan ini memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengancingkan baju, menulis, melukis, dan sebagainya. Motorik halus anak dapat distimulus dengan bermacam cara, diantaranya ialah:

  1. Permainan memasukkan benda yang berbentuk geometri kedalam kotak yang memiliki bentuk yang sama. Atau bisa juga berikan mainan susun gelang warna-warni. Permainan ini dapat menstimulus koordinasi mata dan tangan anak. Selain itu juga keterampilannya dalam memasukkan benda.
  2. Berikan lah buku cerita yang penuh gambar dan warna. Orangtua mendampingi anak membacakan cerita. Biarkan anak yang memegang buku dengan tujuan melatih anak membalikkan kertas.
  3. Merobek dan meremas kertas. Riset menemukan bahwa kegiatan merobek dan meremas dapat mengembangkan otot halus tangan yang bermanfaat untuk menggenggam benda dan menulis.


BAHASA
Stimulus tambahan aspek bahasa anak usia 12-18 bulan:

Aspek perkembangan bahasa adalah kemampuan anak dalam berbicara, berkomunikasi, merespon suara atau perintah, dan sebagainya. Komunikasi dapat terjalin ketika pembicaraan terjadi dua arah. Anak dapat dikatakan sudah mampu berkomunikasi ketika ia paham apa yang dikatakan oleh orang lain (menerima) dan merespon dari perkataan orang tersebut (menyampaikan). Perkembangan bahasa ini dapat dilihat ketika anak memahami instruksi atau perintah yang diberikan orangtua. Aspek bahasa anak dapat distimulus diantaranya dengan cara berikut:
  1. Membacakan buku cerita bergambar. Bacakan dengan ekspresi dan intonasi yang menarik. Perkenalkan benda-benda dan maksud gambar yang ada pada buku. Perlihatkan pada anak benda nyata yang ada dalam buku tersebut. Cerita bergambar ada pada setiap paket Mungilmu.
  2. Bicara dengan benar kepada anak, hindari bicara cadel. Karena anak akan meniru perkataan orang dan ia akan beranggapan yang ia katakan sudah benar. Jika anak mengucapkan sesuatu yang salah, bagi tahu ucapan yang benar.
  3. Beri respon positif ketika anak berusaha mengatakan sesuatu seperti, pelukan, pujian, senyuman, dan sebagainya. Dengan begini anak akan terpacu untuk mengulanginya.


KOGNITIF
Stimulus tambahan aspek kognitif anak usia 12-18 bulan:

Kognitif adalah kemampuan berpikir dan persepsi yang dihasilkan dari sensori. Kognitif bagian dari intelektual anak yang mencakup mulai dari mengenal objek, mengingat, memahami sesuatu, sampai menyelesaikan suatu masalah. Kognitif anak dapat distimulus dengan bermacam cara, diantaranya ialah:

  1. Memperkenalkan nama-nama hewan dan suaranya. Ketika anak dapat menjawab pertanyaan, “suara apa ini?” atau sebaliknya “gimana suara kucing?” hal ini menunjukkan bahwa anak mengingat apa yang telah diajarkan. Kegiatan seperti ini dapat meningkatkan daya ingatnya. 
  2. Memberi tahu nama anak. Dapat dirangsang dengan terus memanggilnya berkali-kali. Disaat ia menoleh melihat ke sumber suara yang memanggil namanya maka, ia sudah mulai paham bahwa panggilan tersebut dituju untuknya.
  3. Anak dalam rentang usia 0-2 tahun, ada pada tahap pembelajaran bahwa objek yang tidak terlihat bukan berarti hilang. Permainan cilukba dapat mengajarkan anak akan hal ini. Orangtua yang melakukan cilukba terlebih dahulu. Ketika anak sudah paham, baru lah ia yang akan memperagakan cilukba. 


SOSIAL-EMOSIONAL

Stimulus tambahan aspek sosial-emosional anak 12-18 bulan:

Aspek perkembangan sosial-emosional meliputi emosi, interaksi sosial, interpersonal, dan intrapersonal. Pada tahap ini anak belajar mengenai norma dan nilai-nilai yang ada disekitarnya. Selain itu, anak ada pada proses mempelajari perilaku yang diterima dari orang lain dan bagaimana merespon perilaku tersebut. Sosial-emosional anak dapat distimulus dengan cara berikut:


  1. Mengekspresikan rasa sayang dengan senyuman, peluk, dan cium pada anak. Hal ini dapat membangun kedekatan anak dan orangtua. Ketika anak intens mendapat perlakuan seperti ini, anak dapat memahami rasa sayang dan melakukan hal yang sama pada orang yang ia sayangi.
  2. Ketika anak menangis, mengamuk atau rewel, tanyakan dengan baik apa yang dia inginkan atau apa yang salah. Hindari menyuruh anak untuk diam. Karena ini adalah sebuah pengekspresian anak. Jika anak selalu disuruh diam, orangtua tidak mengerti apa sebab dari perilaku tersebut ketika terjadi di waktu mendatang. Membawa dampak juga bagi kehidupan anak kelak.
  3. Ajari anak untuk membereskan mainan setiap selesai bermain. Mulai dari kecil, tanamkan nilai tanggung jawab dan disiplin pada anak agar terbiasa sampai dewasa.
Apabila ada pertanyaan tambahan dari asesmen ini, silakan menuliskannya pada laman 'Konsultasi' di link mungilmu.com/konsultasi. Tim psikologi dan pendidikan anak usia dini kami akan dengan senang hati berdiskusi. Terima kasih. Salam hangat dari tim Mungilmu.





See.. terlihat sangat simpel dan gampang untuk dilakukan kan kayaknya? Tapi kadang kita lupa kalo udah di depan anak.. Eh, harus ngapain ya? Eh gini boleh ga sih? Kadang kita bingung harus apa,  ngajarin apa, kurikulumnya cem mana.. Ya namanya jadi ibu kudu terus belajar dan berlatih. Nah Mungilmu menurutku bisa jadi salah satu bahan ajar dan bermain yang oke sih bareng si kecil. Hihii

Ini bukan postingan berbayar lho, bukan endorse.. Tapi aku cuma sharing info soal stimulus dari Mungilmu. Karena sebelum tau Mungilmu, aku bingung juga sih cari tau kurikulum belajar dan bermain sama anak harus kayak gimana.. Gitu.. Hihii.. Semoga membantu ya mom.

Salam, 
Ais

Komentar